Rabu, 18 November 2009

CARA MEMBUAT ANAK SUKA MENYIKAT GIGI

Memang tidak mudah membuat si kecil rajin menyikat gigi. Tidak perlu bertengkar ataupun stres. Cukup bercermin dan mulailah menjadi panutan terbaik bagi si kecil.



Baik atau buruknya perbuatan yang kita lakukan akan langsung dicerna oleh si kecil dan bahkan ditiru. Sama halnya dengan kebiasaan menggosok gigi.

Menurut riset yang dilakukan Pepsodent pada tahun 2009 terhadap 378 ibu rumah tangga yang tinggal di 4 kota besar di Indonesia, 58% ibu menganggap bertengkar merupakan hal yang wajar terjadi ketika menyuruh anak mereka menyikat gigi. Dan 10% diantaranya sampai merasa stres dan tidak tahu lagi bagaimana cara agar anak mau menyikat gigi. Dan, ternyata faktor yang menyebabkan masalah ini justru ada pada orang tua sendiri.

Kebanyakan anak-anak baru mulai menggosok gigi saat berusia 6 tahun, jelas drg. Armasastra Bahar, PhD yang ditemui dalam acara peluncuran kampanye “Sikat Gigi Pagi+Malam” yang diselenggarakan oleh Pepsodent beberapa waktu lalu. Itu mengapa, orang tua harus menjadi role model atau panutan bagi si kecil bagaimana cara menyikat gigi yang baik dan benar.

Untuk anak berusia 2 tahun, kita bisa memulai dengan membersihkan gigi dengan kasa yang diberi air hangat setiap kali si kecil selesai menyusui. Lalu “do what you preach”, saran Fabiola Priscilla, psikolog anak. Berikan si kecil contoh nyata, dibanding sekedar perintah atau omongan. Bagaimana anak bisa rajin menggosok gigi, kalau ayah atau ibunya tidak rajin menggosok gigi.

Setelah kita memberi contoh, berikut beberapa tip membuat kegiatan menggosok gigi menjadi ritual yang menyenangkan :

1. Suasana selalu yang menarik.

Damping si kecil menggosok gigi sambil mengajak mereka bermain “kuis gigi” atau menuturkan cerita mengenai bahayanya kuman bagi kesehatan gigi mereka. Selain memberikan informasi mengenai kesehatan gigi dan mulut serta mempererat hubung kita, cara ini akan kegiatan menyikat gigi sebagai hal yang selalu dinantikan oleh si kecil. Maka orang tua harus kreatif menciptakan lingkungan, keadaan, dan kegiataan menyikat gigi sebagai sesuatu yang menyenangkan bagi si kecil.

2. Berikan point reward.


Hargailah semua usaha yang si kecil lakukan. Buatlah tabel “Si Jagoan Gigi” yang berisikan kotak-kotak stiker yang siap ditempelkan setiap kali mereka berhasil menggosok gigi secara benar setiap hari. Berikan “penghargaan” pada setiap pencapaian yang mereka lakukan. Cara ini akan makin memotivasi si kecil makin giat menyikat gigi.

Rata-rata ada 89% anak Indonesia di bawah umur 12 tahun yang menderita penyakit gigi dan mulut, maka menjaga kesehatan gigi dan mulut hendaknya menjadi prioritas. Itu mengapa penting bagi kita orang tua untuk menularkan kebiasaan sehat menyikat gigi 2 kali sehari, yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur. (Astrid Anastasia)

0 komentar: